Engkau bertanya
Tentang perempuan yang mencuri bulan
Kemarin dia kesini, jawabku
Dimana bulan disembunyikan?
Mana aku tahu
Dia juga mencuri bulanku
Jujur, ia tidak tampak sama sekali
Seperti seseorang yang senang mencuri
Tidaklah diduga gadis dengan senyum semanis gulali
Penampilan bisa menipu!
Aku dan dia bercakap sebentar saja
Sedikit basa basi ala media sosial internet
Dan serapah bagi cinta yang tewas ditikam bayonet
Tahu-tahu, Monyet!
Dimana bulanku?
Sumpah, aku tak tahu kemana ia pergi
No message, no bbm, not even a trace of pee
Yang tertinggal hanya harum tubuhnya menempel di hati
Dengan semangat kau berkata
Mari berangkat bersama-sama
Mencari dia perempuan yang mencuri kita
Tidak, terima kasih, ujarku
Lebih baik aku disini
Mengakrabi tiang dan dinding mati
Bersama Monyet!
Tanyamu, tidakkah kau ingin kembalikan bulan
Tidakkah malam gulita tak bertuan
Tidakkah sepi mendekap sedu perawan
Tentu, kata Monyet
Diam! seruku
Monyet hanya mau tahu yang dia mau
Kau saja yang cari
Bila ketemu, katakan tolong
Ada sebentuk hati. Lapang dan kosong
Aku. Menunggu
Menunggu? Alismu bertaut
Tidak melakukan apa-apa?
Pasrah seperti mereka yang kalah?
Hei!
Siapa bilang menunggu itu
sama dengan tidak melakukan apa-apa
Perempuan itu memang telah mencuri bulan
Tapi aku yang menemukan harapan
No comments:
Post a Comment